Info Terbaru 2022

Benda Pusaka Yang Dibentuk Dari Watu Meteor

Benda Pusaka Yang Dibentuk Dari Watu Meteor
Benda Pusaka Yang Dibentuk Dari Watu Meteor
Pedang, keris dan belati ini dijuluki sebagai senjata sakti dari surga, terbuat dari besi dalam watu meteorit yang berasal dari luar angkasa. Konon di jaman kejayaannya, para jagoan yang jadi pemilik benda pusaka ini seakan mempunyai kesaktian mumpuni yang tak pernah bisa dikalahkan oleh lawan-lawannya. 

Meski tak lagi digunakan sebagai senjata perang, namun peninggalan benda-benda bertuah ini masih bisa kita temui hingga kini dan kondisinya masih tetap sempurna, menyerupai waktu pertama kali diciptakan. Mengutip dari merdeka.com, inilah 7 benda pusaka yang dibentuk dari watu meteor asli.

1. Kedahsyatan Pedang Tentetsutou yang berasal dari 'Surga'

Pedang legendaris yang ditempa dari watu luar angkasa pertama yaitu Tentetsutou. Hingga ketika ini, keberadaaan Pedang Tentetsutou masih tersimpan baik di Institut Teknologi Chiba, tepatnya di Menara Tokyo Skytree bersama dengan bongkahan kecil watu meteornya. 

Diciptakan oleh terpelajar besi dikenal dan banyak digunakan bernama Yoshindo Yoshiwara, adapun materi material dari pembuatan pedang Tentetsutou, yang merupakan pedang tradisional Jepang jenis Katana ini dibentuk eksklusif dari besi dalam watu meteor Gibeon. 

 keris dan belati ini dijuluki sebagai senjata sakti dari nirwana Benda Pusaka yang Dibuat dari Batu Meteor
Pedang Tentetsutou @rocketnews24.com
Diperkirakan usia meteor raksasa itu sendiri sudah berusia ludang kecepeh dari 4 miliar tahun, dan jatuh di Naminia pada masa kekaisaran kuno Jepang.

Menurut kesaksian Sir James Alexander, seorang penjelajah dikenal dan banyak digunakan asal Inggris di tahun 1830an. Ia pernah menyaksikan sendiri, para penduduk orisinil Namibia masa itu memakai potongan watu meteorit Gibeon untuk membuat banyak sekali macam senjata perang mereka dari Pedang Melengkung Nodachi, Samurai, Kodachi, Tombak Naginata termasuk juga Katana, pedang khas para Ninja.

2. Belati Bertuah milik Firaun Tutankhamun, Sang Penguasa Mesir Kuno

Penemuan makam Firaun Tutankhamun, sang penguasa Mesir di jaman kuno sudah berlangsung selama seratus tahun. Namun para sangat menguasai arkeolog gres menyadari jikalau salah satu benda bertuah yang ditemukan dalam makam Tutankhamun tersebut ternyata berasal dari watu luar angkasa.

Benda pusaka bertuah tersebut yaitu sebuah belati indah yang mempunyai gagang dan sarung terbuat dari emas murni. Berdasarkan hasil penelitian sinar-X (rontgen), mengungkapkan hal yang mengejutkan bahwa besi dari belati itu sendiri yaitu bab dari watu meteorit Kharga.

Belati Bertuah Firaun @rt.com
Belati dengan ukuran panjang kurang ludang kecepeh 34,2 centimeter ini ditemukan tepat di sebelah mumi Raja Tutankhamun. Belati ini juga diyakini dibentuk tahun 1400 sebelum masehi atau tepat sebelum Raja Tutankhamun berkuasa dimasa itu.

Tak hanya sekali saja meteor Kharga jatuh di Zaman Raja Tutankhamun. Pada pertengahan tahun 2000 lalu, watu meteorit ini juga pernah jatuh di Maras Matruh, 150 mil dari jarak Kota Alexandria.

3. Keris Sakti Kanjeng Kyai Pamor

Tak hanya pedang dan belati legendaris saja yang terbuat dari watu meteor. Di negeri kita sendiri Indonesia juga mempunyai senjata sakti yang ditempa eksklusif dari besi bab meteorit. Senjata sakti tersebut yaitu Keris Kanjeng Kyai Pamor yang diciptakan pada zaman Kerajaan Paku Buwana III di Jawa Tengah.

 keris dan belati ini dijuluki sebagai senjata sakti dari nirwana Benda Pusaka yang Dibuat dari Batu Meteor
Keris Sakti Kanjeng Kyai Pamor @merdeka.com
Pada masa itu di kurun tahun 1749, sebuah meteorit raksasa pernah jatuh di Prambanan. Dan berdasarkan dongeng legenda, penggalan dari watu meteorit ini eksklusif diserahkan ke empu Brojoguna untuk dijadikan keris. Keris ini memang terlihat sangat indah berkat motif pamor dari adonan besi dan cairan asam khusus.

Konon, tak hanya sedap dipandang mata saja, keris dari watu meteor ini juga mempunyai kekuatan magis yang memmemberikankan kekuatan sakti mandraguna bagi siapapun yang menjadi tuannya.
4. Pedang Sokka

Kamu pernah menonton film Avatar, The Last Airbender? Tentu tahu dong dengan sosok Sokka, kakaknya si Katara. Nah ia sendiri diceritakan mempunyai sebuah pedang yang ditempa dari watu meteor.


Berawal dari film Avatar tersebut, membuat seorang laki-laki berjulukan Tony Swatton terinspirasi untuk membuat versi kasatmata pedang legendaris tersebut. Dengan memanfaatkan sebuah watu meteorit berbahan besi dan nikel yang jatuh di Kota Campo del Cielo, Argentina. Akhirnya Tony berhasil membuat sebuah pedang yang sangat menyerupai 98 persen dengan senjata milik Sokka di Film Avatar. 

Perbedaannya hanya terletak di warna saja, pedang milik Tony berwarna perak dengan goresan garis-garis indah berkilau dari adonan besi klorida. Sedangkan pedang yang digunakan oleh Sokka berwarna hitam.

5. Belati Raja Jahangir, Kerajaan India Kuno

Pada jaman India Kuno di tahun 1605-1627, Raja dari Kerajaan Mughal, Jahangir juga pernah mempunyai belati yang terbuat dari watu meteor. Konon, asal mula terciptanya benda pusaka tersebut bermula ketika sebuah meteorit jatuh di daerah Punjab pada bulan April di tahun 1621.


Menurut catatan manuskrip kuno soal meteorit tadi, salah satu petugas kerajaan memerintahkan masyarakat untuk menggali tanah bekas jatuhnya watu meteor. Semakin dalam menggali, semakin kepanasan tanah, hingga mereka hingga ke sebuah besi membara kolam gres keluar dari tungku pemanggang yang begitu dahsyat kepanasannya seakan ingin memanggang kulit mereka.

Penemuan watu meteorit ini kemudian oleh sang Raja dianggap sebagai pemmemberikanan dari Tuhan, sama halnya menyerupai kekuasaan yang ketika itu dibebankan kepadanya. Raja Jahangir lantas menyuruh seorang pembuat pedang dikenal dan banyak digunakan untuk menempa watu meteorit tadi menjadi dua buah pedang dan sudang kecepelah belati sebagai benda pusaka pribadi miliknya.

6. Pedang James Sowerby

Seorang seniman sekaligus sangat menguasai sejarah kolektor watu meteor berjulukan James Sowerby, ingin membuat sebuah pedang fenomenal yang akan dimemberikankan kepada Alexander I, sang penguasa Rusia. Beliau dianggap sudah berjasa banyak alasannya yaitu berhasil mengalahkan kekuasaan Napoleon Bonaparte di tahun 1814, dan membawa kedamaian di Sowerby, wilayah Kerajaan Inggris.

Pembuatan besi materi pedang itu sendiri, diambil eksklusif dari watu meteorit yang jatuh di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Pada bab pedang tersebut terukir sebuah tulisan, 

'Besi ini, yang jatuh dari Surga ketika kunjungannya ke Inggris, diserahkan kepada Tuanku Alexander, Sang Penguasa dari tiruana orang Rusia yang telah ikut dalam perang untuk memmemberikan kedamaian di seluruh Eropa', dari James Sowerby F.L.S G.S. Anggota dary Physical Society Gottingen, Juni 1814.

Namun anehnya, meski dimemberikankan sudah usang semenjak tahun 1814, pedang ini gres hingga ke tangan Alexander I di tahun 1819. Ini tiruana jawaban rumitnya birokrasi pada kurun tersebut, untuk memmemberikan hadiah pada Alexander I, sang tokoh dunia yang sangat disegani.

7. Pedang Pusaka milik Sir Terry Pratchett

Benda-benda pusaka tak hanya bisa dimiliki oleh para tokoh besar lengan berkuasa saja. Hal ini dibuktikan oleh Pratchett, seorang penulis novel fiksi imajinatif yang paling legendaris di Inggris. 

Saat itu ia mendapat momen indah yang tak pernah sanggup dilupakan dalam hidupnya. Karena ia mendapat gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth, hingga ia memutuskan untuk membuat sebuah pedang Istimewa yang berbahan watu meteor.

 keris dan belati ini dijuluki sebagai senjata sakti dari nirwana Benda Pusaka yang Dibuat dari Batu Meteor

Sebelumnya ia memang sudah mengetahui, ada sebuah watu meteor raksasa yang terjatuh di sekitar tempat tinggalnya, Kota Wiltshire, Inggris. Ia pun lantas melaksanakan penggalian untuk mendapat materi material tersebut. Dan sesudah berhasil memotong sebongkah batu, ia eksklusif membawa materi tersebut ke seorang terpelajar besi supaya mau berbagi sudang kecepelah pedang.

Tak puas hingga disitu saja, Pratchett pun kemudian melapisi pedang buatannya dengan lapisan perak supaya semakin menambah evaluasi keeksotisannya. Menurut Pratchett, pedang tersebut memmemberikankan kepuasan tersendiri bagi dirinya yang sering berkutat dengan kisah-kisah fiksi.

Ludang kecepeh dari separuh hidupku dihabiskan dengan membuat karya-karya fiksi di luar budi logika. Dan dengan terciptanya pedang ini seakan mewujudkan keberhasilan tersendiri, dimana saya bisa membuat sebuah maha karya yang benar-benar realistis di kehidupan nyata, ungkap Pratchett.

Advertisement

Iklan Sidebar