Info Terbaru 2022

Mengenang 4 Jagoan Reformasi Yang Gugur Dalam Bencana Trisakti

Mengenang 4 Jagoan Reformasi Yang Gugur Dalam Bencana Trisakti
Mengenang 4 Jagoan Reformasi Yang Gugur Dalam Bencana Trisakti
Masih ingatkah kau dengan Tragedi Trisakti 98 yang sudah berjalan ludang kecepeh dari 18 tahun, atau kau masih kecil menyerupai saya :). Meskipun tinggal memoar, namun kejadian berdarah itu seakan masih menempel dalam bayangan rakyat Indonesia. 

Sangat pantas rasanya kalau kita selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan reformasi, dimana ke 4 mahasiswa gugur dalam Tragedi Trisakti. Perjuangan mereka menjadi awal mula tonggak sejarah akan lengsernya kekuasaan rezim orde gres Presiden Soeharto yang sudah bertahan selama 32 tahun.

Di kala tersebut, para mahasiswa seluruh Indonesia mendesak pemerintah kita biar segera memperbaiki krisis ekonomi finansial Asia dan politik yang sedang melanda Indonesia, serta menuntut kepemimpinan Soeharto hengkang. Tapi apa yang terjadi, disaat mahasiswa menuntut aspirasi, mereka malahan dihadang oleh ratusan petugas Polisi dan Tentara Nasional Indonesia bersenjata tidak ada yang kurang. 

Miris, para mahasiswa yang sedang bergerak ke Gedung DPR/MPR dihadang oleh aparat. Insiden penembakan pun terjadi, para abdnegara memuntahkan peluru yang mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti tewas seknorma dan tabiat ditempat.
 Masih ingatkah kau dengan Tragedi Trisakti  Mengenang 4 Pahlawan Reformasi yang Gugur dalam Tragedi Trisakti
Photo: Copyright @dibalik98
Siapa sajakah mereka? Nama-nama ke empat mahasiswa yang gugur demi reformasi tersebut bisa kau simak dibawah ini. Sahabat kejadiananeh.com, mari kita mengenal 4 pendekar mahasiswa di Tragedi Trisakti 1998.

1. Hafidin Royan, Mahasiswa Teknik Sipil yang jadi Korban Tragedi Trisakti

Tak ada yang menyangka kalau hari itu menjadi hari pertemuan terakhir Hafidin Royan, cukup umur murah senyum yang lahir di Bandung pada 28 September 1976 lalu. Ia meninggal dan jadi korban bencana Trisakti, sebuah peluru tajam menembus bab kepalanya. 

Dan cita-citanya yang ingin menjadi seorang Sarjana Teknik Sipil, harus turut terkubur bersama badan kakunya. Sampai hari ini pun kamar mendiang Hafidin masih  terisi barang-barang miliknya dan tak pernah tersentuh oleh siapapun apalagi dipindahkan.

2. Elang Mulia Lesmana, Mahasiswa Arsitektur Trisakti

Wajahnya sangat rupawan dan ia terbilang masih sangat muda kala itu. Mahasiswa ganteng yang mengambil jurusan Arsitektur ini juga dikenal sangat cerdas. Namun laki-laki kelahiran Jakarta 5 Juli 1978 yang masih berusia 19 tahun itu harus berakhir alasannya peluru tajam dari abdnegara telah menembus dadanya. 

Seknorma dan tabiat jantungnya robek, bahkan botol parfum kesayangan yang ada di dalam tas milik Elang ikut pecah berhamburan. Saat kejadian Tragedi Trisakti, Elang tak berhasil menyelamatkan diri knorma dan tabiat ratusan abdnegara campuran dari Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia menembaki massa mahasiswa yang hendak pergi ke arah jalur Senayan.

Pada malam sebelum Elang tewas, ia sempat berkumpul bersama teman-temannya untuk mengerjakan kiprah kelompok. Dan keesokan harinya gres ia bergabung dengan mahasiswa lainnya untuk melaksanakan agresi demonstrasi.

 Masih ingatkah kau dengan Tragedi Trisakti  Mengenang 4 Pahlawan Reformasi yang Gugur dalam Tragedi Trisakti
Photo: Copyright kompasiana.com
3. Heri Hertanto, Mahasiswa Teknik Mesin Trisakti

Sosok perjaka Heri Hertanto dikenal bukan sebagai pegiat aktif dalam suatu gerakan di kampus Trisakti. Ini berdasarkan keterangan sang Ibunda Lasmiyati bahwa anaknya Heri tak pernah sekalipun berbicara soal situasi dan kondisi politik Indonesia pada masa itu. 

Ia hanya tahu Heri selalu tekun berguru di Jurusan Teknik Mesin, adapun cita-citanya biar tercapai membuka wirausaha bengkel ditempatnya. 

Namun takdir simpulan hidup insan tiada yang bisa menebak, segala sesuatu seolah sudah digariskan. Heri anak kesayangannya harus tewas di ujung senapan aparat, yang tak mengenal kata kompromi. Padahal sebelum insiden Trisakti itu meletus, Heri sempat diajak pulang oleh teman-temannya.
4. Hendriawan Sie, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Trisakti

Adalah Hendriawan Sie, cukup umur kelahiran 3 Maret 1978 Balikpapan. Ia ialah mahasiswa Trisakti terakhir yang gugur menjadi pendekar reformasi. Pada dikala Tragedi Trisakti meletus ia tertembak peluru tajam dibagian leher, dikala ia sedang bangun dibalik pagar. Mirisnya posisi Hendriawan berada masih dalam lingkungan kampusnya sendiri. 

Photo: Copyright tribunnews.com
Kepergian Hendriawan menciptakan kedua orang tuanya Karsiah dan Hendrik Sie sangat terpukul, karena Hendriawan ialah anak semata wayang mereka. 

Dan berdasarkan kesaksian teman-temannya, di detik-detik terakhir Hendriawan menghembuskan nafas terakhirnya. Ia masih sempat tersadar dikala peluru menembus bab lehernya. Ia pun sempat menyebut nama ibunya berulang kali, berharap sang Ibu tiba untuk memeluknya.

Namun apa yang terjadi, Tuhan ternyata ludang kecepeh mencintai Hendriawan. Ia harus meninggal di usianya yang terbilang sangat muda knorma dan tabiat masih berusia 20 tahun. Miris mendengarnya, mereka sang Pahlawan Reformasi dibunuh alasannya Benar, namun api kebenaran itu tak kan pernah bisa padam dan kita tiruana ialah saksinya. Dan ingatlah! kebebasan bersuara, berpikir dan beropini yang bisa kita miliki dikala ini ialah alasannya jasa-jasa mereka.

Advertisement

Iklan Sidebar