Info Terbaru 2022

Hal Unik Perihal Bali, Jaman Dulu Dengan Sekarang

Hal Unik Perihal Bali, Jaman Dulu Dengan Sekarang
Hal Unik Perihal Bali, Jaman Dulu Dengan Sekarang
Fenomena Bali dari jaman dulu hingga sekarang,   tak ada yang pernah berubah, terkecuali macet dan gaya hidup masyarakat perkotaannya. Bali sebagai salah satu tempat wisata terbaik milik Indonesia ini memang dikenal mempunyai ciri khas tersendiri, dari kebudayaan, tradisi, ritual hingga kudang keringasaan unik masyarakatnya. 

Ingin mengenal ludang keringh terang ihwal keunikan Bali sekomplitnya, sahabat kejadiananeh.com diberikut hal unik ihwal Bali, perbedaan jaman dulu dengan sekarang yang mungkin belum kau tahu

Pria Bali tiruananya Kaya Raya Tapi Boros 

Jangan merasa asing kalau kau pertama tiba ke Bali dan menyadari bahwa tiruana laki-laki di Bali rata-rata Kaya raya, tidak ada yang miskin satu pun. Kita sanggup melihat pribadi dari gaya hidup boros mereka. 

Ketemu orang lain di jalanan pribadi bli, numpang lewat depan orang nongkrong juga bli, ngobrol di telepon dengan temannya sebentar-sebentar ngomong bli, pokoknya tiruana serba bli dari pejabat hingga pedagang kaki lima, itu pertanda kalo mereka memang kaya raya :)

Toleransi Beragama Luar Biasa

Bukan menjadi pemandangan yang asing kadab ada program persembahyangan atau perayaan umat beragama lain, masyarakat Bali akan saling tolong menolong dengan umat beragama lainnya. 

Contohnya kadab umat Islam sedang menjalankan Sholat Jum’at umat Hindu akan mengawal dan berjaga-jaga di luar masjid khususnya para pecalang adat begitupun sebaliknya kalau umat Hindu sedang menjalankan hari raya Nyepi, Umat Islam juga menghormati dengan tidak memakai pengeras bunyi di Masjid.

Contoh lain toleransi unik yang hanya sanggup kau temukan di Bali saja, yakni terdapatnya 5 rumah Ibadah yang berdampingan di satu komplek berjulukan Puja Mtangguha. Di komplek tersebut ada  Masjid Ibnu Batutah, Pura Jagat Natha, Vihara Budhina Guna, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Gereja Kristen Maria Bunda Segala Bangsa dan Pura Jagat Natha.

 Fenomena Bali dari jaman dulu hingga kini Hal Unik ihwal Bali, Jaman Dulu dengan Sekarang
Photo: Copyright hindualukta.blogspot.com
Wanita Bali Terkenal Setia

Ada benar dan enggaknya juga ihwal perempuan bali yang banyak orang bilang mereka sangat setia. Kalau masih pacaran, kayaknya diberita ini gak benar yah, namanya juga anak muda masih suka lirik sana lirik sini hehehe. Tapi kalau sudah berkeluarga rata-rata sih benar (mungkin). Sebab di Bali masih memegang teguh sistem patrilineal dalam perkawinan. 

Jadi, bila ada perempuan Bali berkeluarga dengan seorang pria, ya iyalah masa sama lumba-lumba :). Mereka sepenuhnya akan terikat dengan suaminya dan dilepaskan kewajiban dari orang tuanya, inipun termasuk kegiatan persembahyangan ibarat mengurus remajan rumah (tempat sembahyang) dari pihak suaminya. Dan selanjutnya bawah umur mereka akan ikut dari garis keturunan sang ayah.

Lalu bagaimana kalau hanya mempunyai anak perempuan? Mereka akan melaksanakan perkawinan Nyentana, yakni calon suami akan ikut ‘terikat’ dengan keluarga istrinya. Dan nantinya anak dari perkawinan mereka akan dianggap milik sepenuhnya serta melanjutkan garis keturunan dari keluarga sang Istri.

Tapi hal ini hanya sebagian kecil orang saja yang melakukannya dan perkawinan Nyentana ini masih menimbulkan pro dan kontra hingga sekarang, lantaran dikatakan perkawinan Nyentana ini berasal dari aturan adat dan bukan kaidah dalam pedoman agama Hindu.
Bali yang Sudah Tak Bersahabat dengan Alam

Satu kata ‘wow’ yang akan terucap dikala para wisatawan berlibur ke Bali. Tak hanya sanggup melihat pemandangan unik kehidupan masyarakatnya saja, soal keindahan alam yang mereka miliki pun sangat luar biasa. Hal inilah yang menciptakan sektor pariwisata laku manis dan sanggup menghasilkan uang sebagai penyumbang terbesar dalam pendapatan daerah.

Tapi sayangnya, kelahapan para Investor juga yang menciptakan ketidakseimbangan pembangunan pariwisata di Bali, notabenenya mereka kurang memihak kepada masyarakat Bali, hanya memikirkan laba semata. Pelan tapi niscaya alam di Bali mulai rusak, dan salah satu misalnya Bali sudah mulai mengalami krisis air membersihkan.

Photo Toleransi antar Umat beragama di Bali via tempo.com
Tak Lagi Menjadi Surga Hewan

Tak hanya menyayangi alam tempat tinggalnya, Pulau Bali sudah usang dikenal sebagai tempat surganya para Hewan. Bermacam-macam jenis fauna hidup tenang disana dengan para penduduk Bali, tapi ada satu jenis fauna yang dikenal dengan populasinya paling terbanyak disana, yakni Anjing.

Beberapa tahun belakangan ini pemerintah kawasan Bali sudah beberapa kali melaksanakan upaya Eliminasi atau pemusnahan terhadap anjing liar yang diduga rabies. Tidak tahu seberapa akibattif langkah yang diambil, lantaran fakta di lapangan berbicara lain. Jika bertemu anjing tanpa mempunyai peneng (semacam kalung) sanggup pribadi dibunuh, padahal belum tentu anjing yang berkeliaran tersebut faktual menderita penyakit rabies. 

Kudang keringjakan ini juga yang menjadi kecaman dan sorotan dunia, masyarakat dunia meskor pemdiberian vaksinasi jauh ludang keringh efisien dan akibattif dibandingkan dengan langkah membunuh anjing, belum lagi mengingat sisi tenaga yang melibatkan dinas kesehatan dan masyarakat serta biaya yang cukup mahal dalam upaya eliminasi.

Namun kita juga dihentikan meskor dari satu sisi saja, dengan menyudutkan tiruananya ke pemerintah daerah, harusnya para pemilik Anjing juga aktif berperan yang secara tidak pribadi ikut menambah lonjakan jumlah populasi anjing. 

Dengan membiarkan anjing mereka bebas berkeliaran di jalanan hingga melaksanakan perkimpoian bebas, dan ujung-ujungnya melahirkan banyak bawah umur yang nantinya akan terlantar dijalanan. Salah satu langkah mengurangi populasi ini hanyalah melaksanakan sterilisasi semoga anjing-anjing tersebut mandul. Apakah Steril itu jahat? 

Hanya orang kuno yang beropini ibarat itu, akan jauh ludang keringh jahat bila bawah umur anjing tersebut dimasa depannya hidup terlantar akhir dimembuang oleh majikannya. Kelaparan, ditimpuki orang, terinfeksi penyakit yakni pemandangan biasa bagi nasib anjing-anjing terlantar.

Dan satu hal lagi kelakuan para Breeder Nakal (Pembiak Anjing) yang nekat mendatangkan atau mengirim Anjing dengan cara terselubung. Padahal sudah jelas-jelas ada Perda Bali yang melarang keras Anjing masuk ke pulau Bali, giliran ditangkap ngambek gara-gara anjingnya dihukum mati. 

Saya juga tahu kalau anjing ras yang dijual rata-rata sudah komplit didiberikan vaksin dan mereka juga sudah teregister Perkin. Ingat, perbuatan Ilegal tetap ilegal, kalau dihentikan ya sudah, masih banyak kawasan lain di Indonesia yang sanggup menjadi target pemasaran. 

Intropeksi diri, jangan terlalu lahap mengejar keuntungan, mereka juga makhluk hidup yang punya perasaan. Bukan mereka yang harus berterima kasih kepada anda, tapi tangguhah yang seharusnya berterima kasih kepada mereka. Sudah berapa banyak pengorbanan mereka yang rela dipisahkan dari anak-anaknya demi memdiberikan rejeki kepada anda. Mudah-gampangan anda yang sedang membaca ini bukan breeder nakal :)

Angka Kriminalitas di Bali Sedikit apalagi Dulu

Di tahun 90an kebawah, Bali merupakan Kota paling Aman di Indonesia selain dikenal dengan keramah tamahan para penduduknya. Sudah menjadi kudang keringasaan umum bagi masyarakat bali dikala mengikuti upacara adat dan bekerja disawah, motor ataupun kendaraan beroda empat mereka diparkir begitu saja di jalanan. Dan hebatnya kunci masih tergantung di kendaraan mereka. Sangat simpel bukan, kalau ada orang yang ingin berniat jahat?

Tapi sayangnya fenomena unik tersebut sudah jarang, jangankan motor, helm saja sanggup hilang kalau menaruh sembrono, khususnya didaerah perkotaan Bali. Namun untuk di wilayah cuilan Bali lainnya, terutama di pedesaan fenomena unik ini masih sanggup kita lihat hingga sekarang. 

Hebatnya, hingga kini Bali tetap memegang rbuntut di Indonesia sebagai kawasan paling aman, angka kriminalitas di Bali sangat sedikit kalau dibandingkan dengan angka kejahatan di kawasan Indonesia lainnya.

Unik bukan? Kenapa orang Bali sanggup ibarat itu? Karena mereka sangat meyakini aturan karma, apa yang mereka lakukan sekarang, perbuatan baik atau jelek akan dituainya nanti cepat atau lambat, bahkan perbuatan ini juga sanggup ditebus dikehidupan selanjutnya (Reinkarnasi).

Berbagai Macam Tradisi Unik yang Hanya sanggup Kamu Temukan di Bali

Untuk sekedar tahu bagi kau yang belum pernah mendengarnya, di Bali sangat kaya akan ritual uniknya. Hampir disetiap desa selalu berbeda tradisi/ritual yang rutin mereka lakukan setiap tahunnya. Contohnya ibarat dibawah ini:

Festival omed-omedan, ciuman Massal di Bali

Serunya menyaksikan pameran omed-omedan di Bali, bagi para kaum jomblo pemandangan ibarat ini tentu saja bikin ngiler berat hehehe. Biasanya tradisi unik ini diadakan sehabis hari raya Nyepi dan sanggup dijumpai di Banjar Kaja, Desa Sesetan Denpasar. Tradisi unik ini sudah usang ada, diwariskan dari para leluhur desa sesetan yang mempunyai tujuan untuk menghalangi/tameng dari malapetaka dan wabah penyakit.

Ritual Unik Kesurupan Massal di Pura Petilan Kesiman, Denpasar

Delapan hari sehabis hari raya Kuningan, di Pura Petilan Desa Kesiman biasanya diadakan ritual Pengrebongan yakni ritual kesurupan massal. 

Tak hanya mengalami kerauhan/kesurupan saja, orang-orang yang dalam keadaan dibawah sadar ini selain berteriak histeris, tertawa ataupun menangis mereka juga melaksanakan agresi yang terbilang nekat yakni menusukkan sudang keringlah keris ke arah dada, leher ataupun jantung. Hebatnya, bacokan tersebut seakan tak berarti sama sekali dan badan mereka sedikitpun tidak ada yang terluka.

Ritual ngerebong ini sendiri bertujuan untuk merubah sifat-sifat jahat (butha) menjadi sifat baik (dewata) selain juga sebagai ucapan syukur terhadap kebaikan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan dalam umat Hindu.
 Fenomena Bali dari jaman dulu hingga kini Hal Unik ihwal Bali, Jaman Dulu dengan Sekarang
Photo: Copyright sahabatbali.com
Tradisi Perang Pandan Berduri di Desa Tenganan, Karangasem

Tradisi berkelahi dengan pandan berduri atau dijuluki juga perang pandan (mekere-kere) yakni salah satu tradisi menarik yang paling banyak diminati oleh para wisatawan lokal maupun asing. Awal mula tradisi perang pandang ini dikisahkan ihwal seorang Raja kejam berjulukan Maya Denawa yang mengaku dirinya yakni seorang Dewa. 

Pengakuan ini menciptakan para dewa-dewa marah sehingga mengutus Dewa Indra. Sesampainya Dewa Indra disana, Raja Denawa tak sanggup dimasukani malahan menantang Dewa Indra. Perkelahian pun terjadi, namun pertarungan keduanya dimenangkan oleh Dewa Indra. Adapun tujuan tradisi ini selalu rutin diadakan tiap tahunnya sebagai wujud penghormatan kepada Dewa Indra.

Ok sahabat kejadiananeh.com, bahwasanya masih banyak banget hal-hal unik ihwal Bali. Selain kaya akan tradisi dan kebudayaannya. Banyak tempat wisata menarik disana, ibarat wisata lumba-lumba di pantai Lovina Singaraja, Ikan purba langka Mola-Mola di Nusa Penida, Tempat pemandian air suci Tirta Empul, Festival layang-layang terbesar di Asia, Pawai Ogoh-ogoh, Pemakaman Unik di desa Trunyan yang sanggup bikin bulu kuduk kita merinding disko. 

Dan masih banyak lagi yang belum saya sebutkan diatas. Biar gak bikin penasaran, mendingan kau sendiri saja berlibur ke Pulau Bali :)

Advertisement

Iklan Sidebar